Suara-suara datang mengabarkan,
kematian telah mengistirahatkan jasadmu
dalam liang yang mereka gali.
Mungkin tak lama lagi
ia akan terurai, merasuk,
memekarkan kuncupkuncup kamboja di taman itu.
Seperti mayat orang-orang Tibet
di puncak gunung tinggi
yang memberi daya kepada burung-burung pemangsa
untuk melawan gravitasi bumi.
Dan tangis yang jatuh itu,
sebaiknya tetap bersembunyi di balik pelupuk mata.
Karena kehidupan hanya
selaik kehadiran kita di sebuah bandara
dan tiket kehidupan yang kita beli
telah tertoreh jadwal keberangkatan.
Bukankah engkah begitu bahagia?
Karena malaikat maut
menjemputmu tepat waktu.
Sehingga engkau tak perlu bosan
menunggu begitu lama
untuk menjelajahi sensasi dunia baru
yang ditawarkan oleh kematian.
Sebab itu, saya ingin merayakan kematianmu.
Mungkin dengan menambah jarak petualangan ini
agar kian banyak kisah fana kehidupan
yang akan kubagi ketika kita bertemu lagi.
Selong, 06.Agustus.10
No comments:
Post a Comment