Saat takdir kita ikatkan pada musimmusim,
aku tahu sesekali di antara kita menjelma angin.
Mengajak pohonpohon lain berdansa
dengan iringan musik atau tepukan tangan.
Saat takdir kita ikatkan pada musimmusim,
aku tahu sesekali hati kita bermain muslihat.
Tawarkan rasa sungguh mawar
cipta debar yang melembabkan.
Bukankah perasaan itu indah, sayang?
Makassar, 11 januari 2010
No comments:
Post a Comment